Sabtu, 22 Mei 2010

Padamu malam ku bercerita

Pada pekatnya malam ku bercerita
Tentang kisah seorang anak manusia
Yang tengah wujudkan asa dan cintanya
Dengan rangkaian usaha dalam untaian doa-doanya

Pada pekatnya malam ku bercerita
Tentang kisah seorang anak manusia
Yang menghabiskan sepertiga akhir malamnya
Dengan tetes air wudlu dan tunduk sujud pada Tuhannya
Bertaubat dan mohon ampun atas segala khilaf dan dosa dengan linangan air mata

Pada pekatnya malam ku bercerita
Tentang kisah seorang anak manusia
Yang menghabiskan sepertiga akhir malamnya
Menghiba dan meminta kepada Dzat yang maha memiliki segala

Pada pekatnya malam ku bercerita
Tentang kisah seorang anak manusia
Yang menghabiskan sepertiga akhir malamnya
Dengan menggantungkan segala harapannya kepada Dzat yang maha kuasa

Pada pekatnya malam ku bercerita
Tentang kisah seorang anak manusia
Yang menghabiskan sepertiga akhir malamnya
Memohon cinta yang harapkan bahagia dan hadirkan wangi-wangi surga

Pada pekatnya malam ku bercerita
Tentang kisah seorang anak manusia
Yang menghabiskan sepertiga akhir malamnya
Memohon cinta yang terbingkai dalam syariat, barokah dan ridho Alloh azza wa jalla...

Menjadi Manusia yang bermanfaat

Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni). Hadits ini dishahihkan oleh al Albani didalam “ash Shahihah” nya.

Sudahkah kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan Seberapa manfaatkah diri kita saat ini bagi orang lain di sekeliling kita? Mungkin itulah pertanyaan yang seharusnya menjadi pengisi benak kita setiap hari, agar menjadikan kita memiliki motivasi lebih dari hari ke hari untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menjadi pribadi yang menjadi paling baik yaitu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain seperti disebutkan Rosululloh dalam hadits diatas. Jikalau diibaratkan sebagai suatu benda, semakin tinggi nilai manfaat benda tersebut maka semakin berharga untuk kita miliki dan kita akan merasa sangat kehilangan jika benda itu hilang dari kita, begitu juga dengan manusia, semakin tinggi nilai manfaat dirinya bagi orang lain maka akan semakin bernilai dirinya dihadapan manusia yang lain, jangan sampai adanya kita di dalam keluarga atau dalam hidup bermasyarakat tidak mempunyai nilai apa-apa sehingga ketika kita meninggal mereka tidak merasa kehilangan kita. Dan manusia dengan anugerah akal dari Alloh Azza wa jalla masih terus dan selalu mempunyai kesempatan serta waktu untuk meninggikan nilai manfaatnya bagi manusia yang lain entah itu dalam lingkup yang paling kecil yaitu dalam sebuah keluarga sampai lingkup yang besar yaitu ummat, bangsa dan negara.

-terinspirasi oleh perkataan seorang Direktur baru pada saat Ceramah Pengarahan beliau kepadaku dan teman yang lain-

Kisah Seorang Penjual Tempe

Cerita singkat nan sederhana yang akan saya bagi pada kesempatan ini saya dapatkan dari seorang senior di kantor dimana pada waktu itu ada acara internalisasi nilai-nilai organisasi kami. Karena menurut saya cerita ini inspiratif maka saya bagikan disini untuk dapat sama-sama kita ambil hikmah dari cerita ini. Bagi yang sudah pernah dengar semoga postingan ini menjadi sarana untuk mengingat kembali dan bagi yang belum semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Seperti biasa, sebelum mulai mebacanya mari kita lafadzkan "Bismillahirrohmanirrohim" agar Alloh memberikan barokah-Nya kepada kita semua. Selamat menikmati.....


Ada seorang pedagang tempe yang setiap harinya bangun di pagi hari jam 3 pagi menyiapkan tempe yang telah dibuatnya untuk dibawa ke pasar di hari itu. Sebagaimana biasanya setelah sholat tahajud mulai di packing mneyiapkan dagangannya untuk dibawa ke pasar dan setelah siap dia pergi di pagi buta menuju pasar dimana biasa dia berjualan yang mempunyai jarak cukup jauh, dan ketika subuh datang maka dia mampir ke masjid untuk melakukan sholat subuh, setelah itu kembali dia melanjutkan perjalanan agar tidak kesiangan sampai di pasar untuk menjual tempenya. Pukul 6 pagi dia sampai di pasar dan mulai menggelar dagangannya sampai sekira pukul 10 pagi dagangannya habis dan dia pun pulang kembali ke rumahnya dengan membawa uang hasil berjualan untuk membeli bahan makanan untuk hari itu. Pada suatu ketika tempe yang dia buat tidak jadi-jadi, jam 3 pagi dia lihat belum jadi tempenya, ditunggunya sembari dia menunaikan sholat tahajud dan berdoa semoga tempenya jadi sehingga dia dapat berjualan dan memberi makan pada keluarganya hari itu. Namun setelah sholat dan berdoa dia kembali tengok tempenya, belum juga jadi, sembari tetap berprasangka baik dan jika dia tidak berjualan maka entah akan makan apa keluarganya hari itu maka tetap dia berangkat menuju pasar dengan membawa tempe yang belum jadi sambil terus berharap semoga tempenya jadi nanti setelah sampai di pasar. Setelah mampir sholat subuh kembali dia melihat tempe dagangannya, masih juga belum jadi, dan dengan terus berharap bahwa tempenya akan jadi di pasar nanti, kembali dia melanjutkan perjalanannya, sesampainya di pasar digelarlah dagangan tempenya seperti biasa, walaupun tempenya belum jadi, hingga jam 10 tidak ada yang membeli tempe yang belum jadi itu, akhirnya dia putuskan untuk membawa kembali tempenya itu pulang ke rumah, namun ketika bersiap-siap akan pulang dan membereskan dagangannya datanglah seorang ibu sedang mencari tempe yang belum jadi karena anaknya sangat suka sekali tempe namun akan pergi ke luar negeri malam nanti, sehingga harapannya jika besok sampai di luar negeri, tempe itu jadi dan bisa dimasak untuk dinikmati. Maka diboronglah semua tempenya itu oleh ibu tersebut dan ketika dia ceritakan yang dia alami pada hari itu sang ibu memberikan uang tambahan kepadanya.

Hikmah dari cerita di atas adalah setiap kejadian yang menimpa kita entah itu yang membuat kita bahagia atau mengundang duka lara pasti ada hikmahnya, walaupun mungkin kita tidak dapat melihat dan merasakan hikmah itu secara langsung ketika kejadian itu terjadi, dan juga boleh jadi kita anggap bahwa kejadian itu tidak baik bagi kita, namun dengan terus berdoa dan berprasangka baik pada Alloh maka hikmah dari kejadian itu adalah sesuatu yang sangat baik bagi kita, sebagaimana kisah seorang penjual tempe diatas. Dan hal ini disebutkan dalam Al-qur’an “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Baqoroh : 216). Oleh karenanya setiap kejadian yang menimpa diri kita mari kita sikapi dari sudut pandang yang paling positif dan tetap berprasangka baik pada Alloh Subhanahu wa ta’ala, karena bahkan dalam suatu uji/coba disana akan selalu ada alasan untuk kita senantiasa bersyukur yang dengan begitu kan kita dapati hikmah positif dan tiada uji/coba tersebut melemahkan diri melainkan akan menguatkan dan menjadikan kita lebih bijak serta lebih dewasa dalam menjalani setiap peran kita dalam kehidupan fana di dunia ini. Wallohu a’lam.

Jumat, 07 Mei 2010

Puisi Perpisahan (2)

Puisi ini hasil kolaborasi saya dan Ibu Kepala Seksi Bimbingan Konsultasi yang sekarang sudah menjadi Kepala Kantor di Palembang, Ibu Nia, Puisi ini kami persembahakan untuk Bapak Kepala Bidang Kami yang ketika itu akan memasuki masa purna tugas Bpk. Setia Darma Kanani....

Ayahanda,
Disaat kami tengah mencari
Makna Kearifan, sosok ketauladanan, serta
Segala Wujud kebaikan dan keikhlasan
Pada kebersahajaanmu kami menemukan,
Kebersahajaan yang apa adanya
Yang mengantarkan alam sadar kami akan suatu rasa….
hormat dan kasih dalam balutan keanggunan cinta

Ayahanda,
Memang, waktu bukanlah milik kita, tak seorangpun yang mampu menahan masanya
Keinginan kami tak seiring dengan batas kebersamaan kita yang mesti usai
Pertemuan dan Perpisahan kan datang silih berganti
menjadi kepingan hidup tak terlupakan
hingga mengendap menjadi sebuah kenangan
kenangan akan sebuah kebersamaan yang penuh keakraban
Kini Perpisahan menyapa
walau jiwa masih ingin terus bersama
namun apalah daya, jalan hiduplah yang memaksa

Ayahanda,
Bibir kami terkatup rapat, lidah kelu tertahan
enggan berucap kata perpisahan
karena hanya mengundang kepiluan
dan mengumbar getir sedih semata
Tapi tiang keyakinan kami kokoh berdiri menopang asa
bahwa tali silaturahim akan tetap erat mengikat hati kita

Ayahanda,
Salah dan khilaf tiada lepas dari sebuah pergaulan
karena kita hanyalah seorang insan
tiada lagi yang kami harapkan
selain maafmu yang penuh ketulusan
Doa kami semoga Alloh membimbingmu melanjutkan perjalanan
dan selalu dalam limpahan rahmat serta keberkahan
Aamiin….

Puisi Perpisahan (1)

Pertemuan dan Perpisahan kan datang silih bergantian
menjadi kepingan hidup tak terlupakan
hingga mengendap menjadi sebuah kenangan
kenangan akan sebuah kebersamaan
yang penuh keakraban

Kini Perpisahan menyapa
walau jiwa masih ingin terus bersama
namun jalan hiduplah yang memaksa
tugas baru sudah menunggu di hadapan
jalani dengan ikhlas dan penuh kesadaran
hingga kelak kan kau raih kesuksesan

Salah dan khilaf tiada lepas dari sebuah pergaulan
karena kita hanyalah seorang insan
tiada lagi yang kami harapkan
selain maafmu yang penuh ketulusan

Doa kami semoga Alloh bimbingmu dalam berjalan
dan berikanmu kemudahan dalam segala urusan
Aamiin….

Rabu, 05 Mei 2010

untukku dan untukmu kawan...

kawan...
ketika uji dan cobaan semakin kau rasa berat
lebih eratkan peganganmu pada tali agama Alloh Azza wa Jalla
agar kau tak terperosok pada jurang dosa dan maksiat
agar kau tetap optimis dalam jalani hidup di dunia

kawan...
ketika uji dan cobaan semakin kau rasa berat
janganlah kau tinggalkan jamaah kebaikan
karena mereka kan kuatkanmu dengan nasehat
nasehat tentang kebenaran dan kesabaran

kawan...
ketika uji dan coba semakin kau rasa berat
mintalah kekuatan dan menghibalah pada Dzat yang Maha Kuasa
agar sedih di hati tak lama menjerat
agar ayunan langkahmu semakin ringan kau rasa

kawan...
ketika uji dan cobaan semakin kau rasa berat
ingatlah bahwa Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya
yang dengan begitu godaan berat itu akan lewat
dan InsyaAlloh uji dan coba itu kan mengangkat derajat kita di sisi-Nya

kawan...
ketika uji dan cobaan semakin kau rasa berat
yakinlah ini hanya sementara saja
agar keping hati tak terkotori oleh putus asa yang berkarat
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Jakarta 05052010 -celoteh hati pada diri-

untukku dan untukmu kawan...

kawan...
ketika uji dan cobaan semakin kau rasa berat
lebih eratkan peganganmu pada tali agama Alloh Azza wa Jalla
agar kau tak terperosok pada jurang dosa dan maksiat
agar kau tetap optimis dalam jalani hidup di dunia

kawan...
ketika uji dan cobaan semakin kau rasa berat
janganlah kau tinggalkan jamaah kebaikan
karena mereka kan kuatkanmu dengan nasehat
nasehat tentang kebenaran dan kesabaran

kawan...
ketika uji dan coba semakin kau rasa berat
mintalah kekuatan dan menghibalah pada Dzat yang Maha Kuasa
agar sedih di hati tak lama menjerat
agar ayunan langkahmu semakin ringan kau rasa

kawan...
ketika uji dan cobaan semakin kau rasa berat
ingatlah bahwa Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya
yang dengan begitu godaan berat itu akan lewat
dan InsyaAlloh uji dan coba itu kan mengangkat derajat kita di sisi-Nya

kawan...
ketika uji dan cobaan semakin kau rasa berat
yakinlah ini hanya sementara saja
agar keping hati tak terkotori oleh putus asa yang berkarat
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Jakarta 05052010 -celoteh hati pada diri-

Senin, 03 Mei 2010

Mencipta bahagia dalam rumah tangga...

Assalamu'alaykum, bro and sist sekalian Alhamdulillah kita masih dipertemukan dalam kesempatan ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi wassalam, kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Bro and sist yang dirahmati Alloh, ahad 2 Mei 2010 pukul 16.00 WIB seperti biasa, saya sudah siap di depan tipi utk menonton siaran ulang acara kick andy yg pada kesempatan itu mengangkat tema istri yg kurang sempurna. Mungkin bro and sist ada yg berpikiran, "luthfi ini, ngomonginnya kok klo ga nikah ya rumah tangga, tp ngomongin doank, kagak praktek-praktek",hehehe, eits sabar bro and sist, saya jg lagi usaha, namun begitu catatan ini adalah sarana sharing/berbagi untuk bro and sist yang tak sempat menonton kick andy edisi tsb, bagi yang belum menikah, catatan ini tiada maksud untuk mengompori hanya semoga dapat menjadi tambahan bekal ilmu untuk kelak mengarungi hidup rumah tangga dan untuk yg sudah berumah tangga tiada maksud menggurui hanya mungkin tambahan referensi semoga bermanfaat untuk menjaga dan lebih menguatkan cinta anda pada pasangan dalam hidup rumah tangga hingga bahagia selalu ada bersamanya. Mungkin memang tak menyeluruh namun paling tidak inti-inti yg ingin disampaikan acara kick andy tersebut ada di catatan ini.

Oke, tak perlu lg berpanjang lebar, mari kita bersama nikmati, resapi dan renungi catatan ini, tp jangan lupa baca Basmalah dulu yo, biar tambah barokahnya, and klo ada saran dan kritik akan sangat menyenangkan sekali...check this out...^_^

Setiap orang dalam hidup berumahtangga sudah pasti menginginkan yang namanya kebahagiaan, namun terkadang mereka lupa untuk mengusahakan hal-hal yang membuat bahagia itu hadir dalam kehidupan mereka. Karena sebenarnya bahagia itu bukanlah suatu rasa yang hadir begitu saja, ia adalah rasa yang hadir dari apa yang telah kita upayakan, dan kita minta pada Alloh Subhanahu wa ta'ala. Kebahagiaan bukanlah hanya semata hak salah satu pasangan, namun kebahagiaan itu adalah hak dari kedua pasangan yang diupayakan oleh suami dan istri, kebahagiaan adalah sesuatu yg diperjuangkan setiap saat. Kelapangan hati dari seorang suami dan istri untuk saling memberi dan juga menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing merupakan salah satu hal yang akan hadirkan bahagia dalam rumah tangga.

Hal lain agar terciptanya bahagia dalam rumah tangga adalah adanya komitmen dari masing-masing individu untuk saling menjaga cinta mereka, keterbukaan dan kesadaran bahwa rumah tangga mereka tak hanya terbangun dengan cinta namun disana diperlukan adanya taqwa yang akan lebih menguatkan jalinan cinta yang mentautkan hati-hati mereka dan hadirkan kesetiaan serta tak hanya hadirkan bahagia tetapi lebih dari itu dengan taqwa akan hadirkan sakinah mawaddah wa rohmah yang begitu diidam-idamkan setiap pasangan suami istri.

Dan yg terakhir adalah cinta itu ingin selalu memberi untuk membahagiakan pasangannya, dan bahwa perkawinan itu tak hanya sebagai tempat untuk melegalkan hubungan biologis manusia namun lebih dari itu perkawinanan adalah tempat untuk berbagi, saling meringankan, tidak menuntut tetapi memberi dan inilah yang menjadikan cinta itu indah sekali karena baik istri ataupun suami berebut untuk memberikan yang terbaik. Wallohu a'lam bishowab.

-inspired by kick andy edisi istri yang kurang sempurna-


Saat cinta hadir bagai bunga yang bermekaran dan tebarkan wangi di taman jiwa, maka rawatlah ia, sirami dg air keimanan, terangi dg cahaya ketaqwaan, pupuklah dg kasih sayang, pengertian dan kesetiaan, hingga cinta itu terus tumbuh menjulang menggapai sakinah mawaddah warohmah dan barokah serta ridho dari Alloh Subhanahu wa ta'ala...